Seba Baduy: Wujud Syukur dan Penghormatan kepada Pemimpin Negeri”
Sumber Gambar :Seba Baduy: Wujud Syukur dan Penghormatan kepada Pemimpin Negeri”
Bertempat di Gedung Negara Provinsi Banten, Alun-alun Barat Kota Serang, Plt. Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Setda Provinsi Banten menghadiri Seba Baduy, tradisi tahunan masyarakat adat Baduy pada sabtu (03/05/2025).
Setiap tahun, masyarakat adat Baduy menjalankan amanat leluhur melalui tradisi Seba.
Sebelum Seba, masyarakat Baduy menjalani dua ritual penting:
1. Kawalu: Puasa adat selama tiga bulan sebagai bentuk penyucian diri dan ungkapan syukur.
2. Ngalaksa: Silaturahmi internal antar warga Baduy dengan membawa hasil panen ke rumah-rumah.
Setelah kedua ritual tersebut, barulah Seba dilaksanakan. Warga Baduy, baik dari kelompok Baduy Dalam (berpakaian putih) maupun Baduy Luar (berpakaian hitam), berjalan kaki sejauh 80-100 km dari Desa Kanekes menuju Pendopo Gubernur di Kota Serang, untuk menyerahkan hasil panen kepada Bapa Gede, dalam hal ini Gubernur Banten, sebagai simbol penghormatan dan bentuk rasa syukur atas berkah alam.
Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun, mencerminkan hubungan harmonis antara rakyat, alam, dan pemerintah. Seba bukan hanya pelestarian budaya, tetapi juga pengingat bahwa nilai-nilai ketaatan, kesederhanaan, dan kebersamaan tetap relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemerintah Provinsi Banten senantiasa berkomitmen menjaga dan mendukung pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari jati diri bangsa.
#SebaBaduy #PemprovBanten #AdatBaduy #WarisanBudaya #HarmoniAlamDanManusia #BantenBerbudaya